Jadon Sancho kembali menjadi sorotan setelah masa pinjamannya di Chelsea gagal berujung transfer permanen.
Meski menunjukkan performa cukup baik, terutama di ajang Conference League, negosiasi gagal karena masalah gaji yang terlalu tinggi. Negosiasi kontrak jangka panjang terhambat oleh faktor finansial yang rumit. FOOTBALLS FUTURE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Perjalanan Sancho di Chelsea Awal Gemilang, Akhir Mengecewakan
Sancho memulai masa pinjamannya di Chelsea dengan impresif, mencatatkan empat assist dalam tiga pertandingan Premier League pertama. “Penampilannya di awal musim itu memperlihatkan potensi besar,” kata pengamat. Dalam sembilan laga pertama, ia terlibat langsung dalam enam gol yang membuat Chelsea sempat menempati peringkat kedua klasemen.
Namun, setelah Desember, performanya menurun drastis. Sancho hanya mencetak satu gol tambahan di liga sepanjang musim. “Penurunan ini terkait dengan krisis kepercayaan diri yang melanda seluruh skuad,” ujar seorang pelatih. Meski demikian, kerja keras dan kontribusinya di kompetisi Eropa, terutama gol penting di final Conference League melawan Real Betis, membuatnya tetap dihargai.
Namun, pendapat tidak semuanya positif. Mantan bek Chelsea, William Gallas, menilai Sancho gagal memanfaatkan kesempatan bermain di klub besar. “Sancho tidak menunjukkan kemampuan terbaiknya ketika mendapat peluang,” kritiknya tajam. Pandangan ini menambah tekanan terhadap reputasi winger Inggris tersebut.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Pilihan Karier Premier League, Bundesliga, Atau Liga Saudi
Kembali ke Manchester United, Sancho dihadapkan pada ketidakpastian. Pelatih Ruben Amorim tidak memasukkan Sancho dalam rencananya, terlebih dengan hadirnya pemain sayap lain seperti Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo. “Sancho harus mencari klub baru jika ingin kariernya tetap cerah,” ucap pengamat transfer.
United ingin melepas Sancho secara permanen agar tidak kehilangan nilai transfer jika kontraknya habis pada 2026. Salah satu opsi menarik adalah mengikuti langkah Marcus Rashford dengan pindah ke Aston Villa. “Aston Villa menawarkan tekanan lebih rendah dan bisa jadi tempat ideal untuk mengembalikan performa,” kata analis sepak bola.
Opsi pinjaman juga terbuka sebagai jalan mudah menuju transfer permanen tanpa beban gaji besar. “Ini solusi win-win bagi Sancho dan klub peminjam,” jelas seorang pakar. Pilihan ini bisa jadi titik awal baru yang dibutuhkan Sancho untuk menyelamatkan kariernya.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Pecat Pelatih Tim Putri Robert Vilahamn
Sancho dan Kesempatan Kembali ke Bundesliga
Kembalinya Sancho ke Bundesliga sempat menjadi pembicaraan hangat. Namun, Borussia Dortmund dikabarkan tidak berminat membawanya kembali. “Dortmund tampaknya memilih jalan lain untuk masa depan mereka,” jelas analis klub Jerman. Klub lain seperti Bayer Leverkusen juga tidak realistis setelah perubahan manajerial.
Situasi ini membuat opsi Bundesliga kurang menarik bagi Sancho. “Karena kurangnya tawaran dari klub besar Jerman, Sancho harus mempertimbangkan alternatif lain,” tambah pengamat. Bundesliga yang dulu menjadi panggung awal gemilang Sancho kini tampak tertutup.
Liga Arab Saudi: Pilihan Berisiko dengan Gaji Fantastis
Di luar Eropa, Liga Arab Saudi semakin menjadi tujuan populer bagi pemain top, termasuk Sancho. Klub kaya seperti Al Hilal, Al Ittihad, dan Al Nassr tertarik mendapatkan tanda tangannya. “Mereka menawarkan gaji besar sekaligus pengalaman berbeda bagi Sancho,” sebut sumber di Arab Saudi.
Namun, keputusan pindah ke Liga Arab Saudi di usia 25 tahun sangat kontroversial. “Risiko kehilangan sorotan di level tertinggi dunia sangat besar,” kata pakar sepak bola internasional. Meski untung finansial menjanjikan, Sancho harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap reputasi dan kemajuan kariernya.
Pilihan pindah ke liga yang kurang kompetitif itu bisa jadi jalan mudah secara finansial, tetapi bukan tanpa konsekuensi serius bagi masa depan sepak bolanya. “Ini adalah keputusan yang penuh risiko dan harus dipertimbangkan matang-matang,” tutup pakar tersebut. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik foottballsfuture.com.