Crystal Palace mencatatkan sejarah gemilang dengan memenangkan Piala FA 2024/2025, gelar mayor pertama mereka setelah 119 tahun berdiri.
Kemenangan 1-0 atas Manchester City di Stadion Wembley ini bukan hanya sekadar trofi, melainkan kisah indah yang akan dikenang sepanjang masa. Sebelumnya, Palace sempat mendekati pencapaian ini pada tahun 2016, namun saat itu mereka harus mengakui keunggulan Manchester United dengan skor tipis 1-2.
Kini, momen itu terbalas manis dengan kemenangan bersejarah ini, membuat nama Crystal Palace semakin harum dan memberi kebanggaan luar biasa bagi pendukungnya. FOOTBALLS FUTURE, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Kontroversi Handball Dean Henderson yang Memanas
Final Piala FA 2025 tidak lepas dari kontroversi besar yang menghebohkan dunia sepak bola Inggris, yaitu aksi handball oleh kiper Crystal Palace Dean Henderson di luar kotak penalti. Pada menit ke-24 babak pertama, Henderson dengan sengaja menyentuh bola untuk menggagalkan peluang emas Erling Haaland, yang berpotensi menjadi gol penting bagi Manchester City.
Momen tersebut seharusnya berujung pada kartu merah untuk Henderson menurut banyak pengamat, termasuk legenda sepak bola Wayne Rooney yang tegas menyebutnya “100% kartu merah”. Namun keputusan wasit Stuart Attwell dan VAR menolak memberikan kartu merah tersebut, menyatakan bahwa insiden itu bukan merupakan peluang gol yang jelas.
Keputusan ini memicu perdebatan panas karena banyak pihak merasa bahwa ini adalah blunder yang merugikan Man City secara besar-besaran. Sidang VAR memutuskan Henderson tetap boleh bermain, dan ia malah membalas kontroversi dengan aksi heroiknya menggagalkan penalti Omar Marmoush, yang kemudian menjadi momen krusial dalam kemenangan Palace.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Eberechi Eze: Bintang Bersinar Crystal Palace
Eberechi Eze tampil sebagai bintang utama dalam final Piala FA 2025. Mencetak satu-satunya gol kemenangan sekaligus menjadi ancaman utama bagi pertahanan Manchester City sepanjang laga. Pemain berusia 26 tahun ini menunjukkan performa gemilang dengan tenaga, kreativitas, dan ketajamannya yang membuat lini belakang Man City kewalahan.
Golnya di menit ke-16 berasal dari serangan balik cepat yang diinisiasi oleh Daniel Muñoz. Mengakhiri rangkaian tekanan Man City dan memberikan Palace keunggulan penting. Tak hanya hebat di final, Eze memang mengukir peran besar dalam perjalanan Crystal Palace di Piala FA musim ini dengan catatan empat gol dan satu assist dari lima pertandingan.
Keberanian dan semangat yang ia tunjukkan menjadi inspirasi bagi seluruh tim. “Puji Tuhan, hanya Tuhan yang bisa melakukan ini. Menghadapi tim terbaik selama bertahun-tahun, untuk menunjukkan semangat dan energi seperti itu, hanya Tuhan,” ujar Eze penuh haru usai laga.
Baca Juga: Federasi Sepakbola Brasil akan Gelar Pemilu Sebelum Kedatangan Carlo Ancelotti
Juara Paripurna Crystal Palace: Konsistensi yang Mengagumkan
Keberhasilan meraih gelar juara Piala FA musim 2024/2025 merupakan hasil dari konsistensi luar biasa yang diperlihatkan Crystal Palace sejak babak awal kompetisi. Mereka hanya kebobolan sekali dalam enam laga, serta mencetak total 13 gol. Sebuah catatan yang menunjukkan performa solid baik dari lini serang maupun pertahanan. Statistik ini membuktikan bahwa Palace bukan sekadar jago kandang, tetapi memiliki mental juara di setiap pertandingan.
Berikut rangkaian hasil pertandingan Crystal Palace yang mengantar mereka juara Piala FA:
- 12 Januari 2025: Crystal Palace 1-0 Stockport County
- 11 Februari 2025: Doncaster Rovers 0-2 Crystal Palace
- 1 Maret 2025: Crystal Palace 3-1 Millwall
- 29 Maret 2025: Fulham 0-3 Crystal Palace
- 26 April 2025: Crystal Palace 3-0 Aston Villa
- 17 Mei 2025: Crystal Palace 1-0 Manchester City
Kesuksesan ini tak lepas dari strategi matang pelatih Oliver Glasner yang mampu membangkitkan semangat. Serta menyusun taktik efektif melawan tim besar seperti Man City. Penggabungan soliditas lini belakang dan kecepatan serangan balik mereka menjadi kunci kemenangan.
“Kami pantas menjadi juara, bukan hanya soal keberuntungan tapi hasil kerja keras dan disiplin,” kata manajer Glasner. Meraih gelar dalam kompetisi utama ini menjadi bukti betapa besar perkembangan Crystal Palace dan kesiapan mereka menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.
Nirtrofi Manchester City: Musim Berat tanpa Gelar Mayor
Musim 2024/2025 menjadi kisah berat bagi Manchester City yang harus menutupnya tanpa satu pun gelar mayor. Meski tampil dominan selama final Piala FA dengan penguasaan bola 78% dan 23 tembakan, ketajaman di depan gawang gagal terwujud. Penalti yang didapat gagal dikonversi dan catatan itu menjadi momen simbolik kegagalan mereka musim ini.
Selain Piala FA, City juga gagal meraih gelar Premier League dan Piala Liga Inggris musim ini. Kinerja mereka di Liga Champions pun tidak cukup buat menambah koleksi trofi. Meski punya gelar Community Shield, trofi tersebut dianggap minor dan tidak cukup bagi ekspektasi besar publik Inggris dan internal klub.
Ini adalah pertama kalinya sejak era Guardiola kota Manchester harus menghadapi musim tanpa gelar utama. Kekecewaan makin bertambah dengan adanya kontroversi wasit yang dinilai merugikan Man City. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik foottballsfuture.com.