Liga Skotlandia: Wasit Menilai Kartu Merah Dan Casey yang ‘Konyol’

Bagikan

Mantan wasit Liga Premier Dermot Gallagher menilai momen kontroversial dari laga Liga Premier Skotlandia akhir pekan, termasuk kartu merah untuk Dan Casey dari Motherwell.

Liga Skotlandia: Wasit Menilai Kartu Merah Dan Casey yang ‘Konyol’

Insiden yang melibatkan Kilmarnock, St Mirren, Ross County, Hearts, St Johnstone, Rangers, dan Celtic. Mantan wasit Liga Primer Dermot Gallagher menganalisis insiden kontroversial dari aksi akhir pekan, termasuk kartu merah Dan Casey, banding penalti Kilmarnock terhadap Motherwell, tiga klaim penalti antara St Mirren dan Ross County ditambah insiden yang melibatkan Celtic, Rangers, Hearts, dan banyak lagi.

Gallagher juga menyoroti insiden-insiden yang melibatkan Celtic dan Rangers selama akhir pekan tersebut. Dengan banyaknya kontroversi yang muncul, analisis Gallagher memberikan pandangan tentang keputusan wasit dan bagaimana hal itu mempengaruhi jalannya pertandingan.

Dibawah ini  akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!

Bagaimana Kartu Merah Menjadi Kontroversial?

Pekan lalu, Liga Premier Skotlandia diwarnai oleh sejumlah insiden kontroversial yang menarik perhatian banyak pihak. Mantan wasit Liga Premier Inggris, Dermot Gallagher, memberikan pandangannya mengenai beberapa kejadian tersebut, termasuk keputusan kartu merah yang diberikan kepada Dan Casey dari Motherwell.

John McGinn, yang saudaranya bermain untuk Motherwell, bahkan mengklaim bahwa keputusan tersebut adalah yang terburuk yang pernah ia saksikan. Situasi ini bermula ketika Dan Casey diusir dari lapangan oleh wasit Chris Graham setelah terlibat dalam pertikaian dengan Danny Armstrong dari Kilmarnock. ​

“Ini sama sekali bukan kartu merah,” tegas Gallagher.​ Dia menjelaskan, “Wasit mungkin berpikir Casey telah mencekik Armstrong, tetapi tidak seperti itu. VAR sudah benar untuk menginstruksikan seorang wasit meninjaunya.” Namun, Gallagher mencatat bahwa tayangan ulang yang disajikan dalam gerakan lambat tidak menunjukkan keseluruhan gambar.

“Mereka hanya menunjukkan bagian akhir, membuatnya tampak seolah-olah telah mencekik leher. Padahal, dia sebenarnya hanya melakukan kontak di bagian tengah dadanya,” lanjutnya.

Kilmarnock vs Motherwell: Apakah Ada Penalti?

Tidak hanya insiden kartu merah tersebut yang mengundang perhatian. Pertandingan antara Kilmarnock dan Motherwell juga diwarnai oleh klaim penalti yang mengemuka. Kilmarnock merasa sangat marah setelah wasit Graham tidak memberikan penalti ketika Andy Halliday menjegal kaki Brad Lyons.

“Sungguh keputusan yang sangat menarik,” kata Gallagher. Dia berpendapat, jika Anda melihat tayangan ulangnya, Halliday memang lebih dulu memainkan bola dan baru kemudian terjatuh setelah mengenakan kaki Lyons. “Itu jelas bukan pelanggaran,” tambahnya.

Stephen Warnock, mantan pemain dan sekarang analis, juga berbagi pandangannya. Dia mencatat bahwa VAR tidak interven dan seharusnya hal tersebut ditinjau ulang.

“Ini jelas mengecewakan, dan proses pertandingan ini mungkin akan ditinjau oleh Martin Atkinson,” katanya. Walaupun situasi ini banyak dikeluhkan, tetap saja menunjukkan bahwa keputusan dalam pertandingan sepak bola sering kali rumit dan penuh nuansa.

Baca Juga: Gelandang Newcastle United Bantah Keterkaitannya dengan Timnas Malaysia

Scott Tanser dan Kartu Merah Kedua yang Diperdebatkan

Scott Tanser dan Kartu Merah Kedua yang Diperdebatkan

Sementara itu, Scott Tanser dari St Mirren juga menjadi sorotan setelah menerima kartu kuning kedua yang harus diikuti dengan pengusiran dari wasit Ian Snedden. “Ia mungkin memang terjebak dalam situasi sulit,” ungkap Gallagher.

“Sentuhan pertamanya cukup berat, dan nalurinya adalah untuk merebut kembali bola dengan cepat. Namun, dia sudah mendapat kartu kuning sebelumnya, jadi keputusan untuk mengusirnya tidak bisa dihindari.”

Ketika menjelaskan situasi lain, Gallagher berpendapat bahwa Richard Taylor dari St Mirren juga terlibat dalam insiden ketika bertabrakan dengan Eamonn Brophy di dalam kotak penalti.

“Saya tidak lihat bagaimana ini bukan penalti. Jika seorang penyerang dijatuhkan sambil berusaha menyundul bola, ini jelas merupakan pelanggaran,” tegas Gallagher. Dia menekankan bahwa hal ini kuat pengaruhnya terhadap hasil akhir pertandingan.

Kejadian Handball dan VAR di St Mirren

Pada dua insiden sebelumnya, kontroversi handball juga memunculkan perdebatan hangat. Yang pertama melibatkan Josh Reid yang dituduh melakukan handball, tetapi Gallagher menegaskan bahwa tidak ada penalti yang perlu diberikan.

“Reid sudah dalam posisi jatuh, dan lengannya tertekuk di bawah tubuhnya, jadi bola tidak seharusnya dianggap sebagai pelanggaran,” jelasnya.

Insiden handball lain melibatkan Killian Phillips yang mengajukan banding untuk penalti setelah dijatuhkan oleh Jordan White. “Wasit memiliki pandangan terbaik untuk kasus ini.

Jika ada penalti, saya rasa VAR tidak akan membatalkannya,” ia menambahkan. Wong dalam sepak bola, sering kali keputusan akhir ada di tangan wasit yang melihat langsung aksi tersebut.

Rangers vs Dundee: Keputusan VAR yang Tepat

Pada laga yang sama, perhatian juga tertuju pada pertandingan antara Rangers dan Dundee. Di mana gol Rangers bertahan dari keputusan VAR yang ketat terkait offside.

Gallagher mengungkapkan, “Ini keputusan yang bagus karena mereka tidak memberi tanda lebih awal. Jika tanda diberikan lebih awal, itu akan menghentikan gerakan. Ini adalah kerja yang sangat baik dari para wasit.”

Celtic vs Dundee United: Handball yang Dipertanyakan

Selanjutnya, pertandingan antara Dundee Utd dan Celtic juga menimbulkan kontroversi. Para penggemar Celtic bersorak menyuarakan klaim penalti untuk handball yang diduga dilakukan oleh Glenn Middleton.

Gallagher berpendapat, “Saya rasa dia tidak punya peluang. Lengannya berada di samping tubuhnya, dan dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam pertandingan tersebut, kondisi cuaca sangat berangin, dan itu perlu diperhatikan oleh wasit.”

Hearts vs St Johnstone: Gol yang Dianulir dan Penalti

Insiden terakhir yang dibahas adalah dari pertandingan antara Hearts dan St Johnstone, di mana gol Hearts dianulir karena offside setelah pemeriksaan VAR. Gallagher menyatakan, “Saya pikir ini adalah keputusan yang hebat.

Ed Keputusan ini menunjukkan betapa sulitnya bagi asisten untuk mendeteksi offside ketika penyerang bergerak dari posisi offside kembali ke onside untuk merebut bola.”

Selain itu, penalti St Johnstone yang diberikan setelah VAR merekomendasikan wasit untuk melihat monitor juga menjadi bahan perdebatan.

“Ini adalah keputusan yang sulit. Bola memang mengenai sikunya, tetapi lengan sudah berada di sana saat ia berlari. Apakah dia melihat bola? Tidak ada yang bisa dijamin. Tetapi dalam liga Skotlandia, mereka cukup konsisten dalam keputusannya,” katanya.

Kesimpulan

Dengan kata lain, setiap pertandingan memiliki ketegangan dan drama tersendiri, sering kali diwarnai keputusan wasit yang menjadi perdebatan di kalangan pemain, pelatih, dan penggemar. Gallagher mengingatkan bahwa sepak bola adalah permainan yang menguji batas nafsu manusia, dan keputusan yang diambil di lapangan kadang-kadang bisa sangat rumit.

Semua pihak diharapkan untuk memiliki kesadaran dan memahami bahwa keputusan wasit, meskipun terkadang diperdebatkan, cenderung datang dari keinginan untuk menjaga keadilan dalam permainan.

Setiap insiden membawa pelajaran bagi semua yang terlibat, dan membuat sepak bola sebagai olahraga yang tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang manusia yang berusaha untuk berbuat adil. Semoga dengan waktu dan pengalaman, keputusan-keputusan di lapangan dapat semakin baik dan menghasilkan pertandingan yang lebih fair.

Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar berita Sepak Bola.