Kontroversi VAR: Mengapa Estupinan Tidak Dapat Kartu Merah, dan Penalti untuk Pickford?

Bagikan

Dalam laga antara West Ham dan Brighton, situasi memanas ketika Pervis Estupinan melakukan pelanggaran yang memicu perdebatan tentang mengapa ia tidak dapat kartu merah.​

Kontroversi VAR: Mengapa Estupinan Tidak Dapat Kartu Merah, dan Penalti untuk Pickford?

Video Assistant Referee menimbulkan kontroversi setiap minggu di Premier League, tetapi bagaimana keputusan dibuat, dan apakah keputusannya benar?

Setelah setiap akhir pekan, kami meninjau insiden-insiden besar untuk memeriksa dan menjelaskan prosesnya, baik dari segi protokol VAR maupun Hukum Permainan.

Dalam Ulasan VAR minggu ini: Mengapa bek Brighton & Hove Albion Pervis Estupinan seharusnya diusir keluar lapangan di West Ham, dan bagaimana kiper Everton Jordan Pickford sangat beruntung melawan Chelsea.

Dibawah ini  akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!

Ketegangan di Laga West Ham vs Brighton

Sabtu malam itu, stadion West Ham yang penuh sesak menyaksikan pertandingan yang tak hanya dipenuhi emosi, tetapi juga keputusan kontroversial yang melibatkan teknologi Video Assistant Referee (VAR).

Tercatat pada menit ke-84, Pervis Estupinan dari Brighton & Hove Albion melakukan pelanggaran yang mengundang diskusi hangat mengenai apakah ia seharusnya diusir dari lapangan. Sementara itu, di sisi lain, kiper Everton Jordan Pickford beruntung tidak mendapatkan hukuman penalti saat menghadapi Chelsea.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana VAR menangani insiden ini dan adakah keputusan yang diambil sudah sesuai dengan aturan yang ada.

Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 ini, pelanggaran Estupinan terhadap pemain West Ham, Max Kilman. Tidak diindikasikan sebagai pelanggaran kartu merah oleh wasit Rob Jones. “Sungguh mengejutkan melihat keputusan itu. Itulah kenapa ada VAR, bukan?” ungkap seorang pengamat sepak bola.

Sementara keputusan wasit untuk memberikan kartu kuning dan bukan merah dicermati oleh VAR. Dibawa pula ke dalam perdebatan tentang pelanggaran dan bagaimana VAR seharusnya berfungsi dalam menilai situasi-situasi kritis seperti ini.

Di tengah perkembangan VAR di Liga Premier, terulang lagi pertanyaan: apakah keputusan-keputusan ini didasari oleh penilaian yang cermat atau sekadar ketidakpahaman akan aturan? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai insiden-insiden kritis dengan VAR serta manfaat yang seharusnya ada bagi sepak bola modern.

Ketidakakuratan dalam Penilaian VAR

Salah satu sorotan utama dari insiden ini adalah pelanggaran Estupinan yang dianggap tidak layak dapat kartu merah. Dalam catatan kejadian, Estupinan mencoba melakukan tekel, tetapi justru berujung merugikan Kilman. Saat menyaksikan tayangan ulang, tampak bahwa Estupinan tidak berdiri cukup stabil dan kehilangan kendali saat melakukan tekel.

Hal ini menyebabkan kakinya mengenai tulang kering Kilman. “Apakah wasit dan VAR tidak melihat dampak dari tekel tersebut?” tanyakan para penggemar di media sosial.

Melihat dari sudut pandang VAR, tampaknya ada kesalahan dalam menilai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh tekel tersebut. Keputusan untuk tidak memberikan kartu merah mengacu pada dugaan bahwa pelanggaran tersebut tidak dilakukan dengan niat untuk menyakiti. Namun situasi yang teridentifikasi oleh VAR harusnya fokus pada bahaya yang mungkin ditimbulkan. ​

Dalam pandangan beberapa ahli, “Tujuan utama VAR adalah memastikan keselamatan para pemain, dan dalam kasus ini, Estupinan seharusnya diberikan kartu merah.”​

Sejarah menunjukkan bahwa pelanggaran sejenis ini sering kali menimbulkan kontroversi di Liga Premier. Dalam beberapa insiden yang lalu, seharusnya VAR lebih tegas dalam aplikasi aturan. Apalagi mengingat banyaknya pelanggaran yang sudah terbukti mengabaikan keselamatan pemain.

“Dari yang terlihat, sepertinya wasit terlalu dekat untuk memahami situasi dengan baik, dan itu menjadi masalah,” tambah seorang analis pertandingan.

Baca Juga: Liga Skotlandia: Wasit Menilai Kartu Merah Dan Casey yang ‘Konyol’

Jordan Pickford: Keberuntungan di Laga Chelsea

Jordan Pickford: Keberuntungan di Laga Chelsea

Tak hanya Estupinan yang mengundang perhatian, namun keputusan tidak memberikan penalti kepada Chelsea saat menghadapi Jordan Pickford juga menciptakan keraguan. Di laga itu, Pickford tampak melakukan tekel terhadap seorang pemain Chelsea di area berbahaya. “Sekali lagi, VAR tampak tidak berfungsi dengan baik saat memberi keputusan,” komentari seorang pengamat.

Kejadian ini mengundang rasa penasaran. Banyak yang berargumen bahwa apa yang dilakukan Pickford seharusnya dinyatakan sebagai pelanggaran, yang seharusnya berujung pada penalti oleh wasit. Namun, dalam penilaian VAR, wasit menganggap tekel tersebut tidak cukup berbahaya atau tidak terkendali.

“Jelas, ada ketidakstabilan dalam penilaian VAR saat melihat insiden-insiden yang terjadi di lapangan,” ungkap seorang mantan pemain Liga Premier.

Protokol VAR seharusnya memberikan perhatian serius terhadap pelanggaran di area penalti, terutama yang menyangkut keselamatan pemain. Dengan semua insiden ini, tampak bahwa ada kesenjangan yang jelas dalam operasional VAR dan seharusnya ada evaluasi lebih lanjut mengenai bagaimana keputusan diambil.

“Penggemar dan pemain berhak mendapatkan kejelasan atas keputusan yang berdampak pada hasil pertandingan.”

Perlunya Evaluasi dan Reformasi dalam Protokol VAR

Jika diperhatikan lebih lanjut, kontroversi semacam ini menunjukkan bahwa perubahan dan evaluasi terhadap sistem VAR menjadi sangat penting. Pada musim lalu, banyak kesalahan yang melibat pelanggaran serius di mana VAR dinilai tidak mengambil alih dengan tepat.

Dari contoh Estupinan hingga Pickford, tampak bahwa VAR sering kali berjuang untuk menyelaraskan penilaian manusia dan teknologi dengan baik.

Di balik semua keraguan ini, perlu adanya pelatihan yang lebih baik untuk para wasit dan perangkat VAR agar bisa mengidentifikasi situasi dengan lebih baik. “Untuk mencapai keputusan yang lebih baik, kita perlu kombinasi pengetahuan, pengalaman. Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi,” ungkap seorang pelatih wasit.

Lebih lanjut, penting untuk diingat bahwa VAR bukan alat yang sempurna. Tetapi seharusnya menjadi pendukung dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Ada masyarakat dan penggemar yang berinvestasi emosi dalam olahraga ini, dan penting bagi semua pihak untuk mendukung sistem yang mengutamakan keselamatan dan keadilan.

Harapan untuk Masa Depan VAR di Liga Premier

Pengalaman yang dialami di pertandingan West Ham dan Brighton menyoroti perlunya penyesuaian dalam penerapan VAR. Menyelidiki situasi Estupinan dan Pickford, kita bisa mengidentifikasi kekurangan serta potensi untuk penyesuaian terbaik agar VAR dapat berfungsi dengan lebih baik, memberikan keputusan yang lebih adil untuk semua pemain.

Selain itu, penting juga bagi para penggemar untuk memahami bahwa VAR adalah sebuah sistem yang terus berkembang, dan seiring waktu, diharapkan tren kesalahan bisa berkurang. “Saatnya kita bergandeng tangan, baik sebagai penggemar, pemain, dan pengguna VAR, untuk menciptakan permainan yang lebih baik,” kata seorang pengamat sepak bola.

Akhir kata, VAR memiliki potensi besar untuk membuat sepak bola menjadi lebih bersih dan lebih adil. Namun, untuk itu dibutuhkan sistem yang lebih kuat. Pelatihan yang lebih baik untuk wasit yang memahami nuansa permainan, serta kepercayaan dari semua pihak.

Kesimpulan

Dengan latar belakang insiden ini, dapat disimpulkan bahwa keputusan mengulang dan meninjau VAR harus dilakukan secara menyeluruh. Apakah Estupinan layak dapat kartu merah atau penalti yang tidak diberikan kepada Pickford. Hal ini menekankan bahwa ada banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh Tim VAR. Ingatlah, keputusan bisa sangat berpengaruh pada permainan dan juga aspek mental bagi pemain.

Keberanian untuk beradaptasi dan belajar dari kesalahan adalah karakteristik penting yang akan membantu membawa sepak bola menuju arah yang lebih baik. Keberhasilan VAR bukan hanya terletak pada keputusan apa yang diambil, tetapi juga pada cara kita belajar dan tumbuh bersama sebagai satu komunitas sepak bola.

Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar berita Sepak Bola.