Kerusuhan yang terjadi menjelang pertandingan Derby della Capitale antara Lazio dan AS Roma pada 14 April 2025 meninggalkan dampak serius yang meresahkan banyak pihak.
Bentrokan keras antar kelompok suporter kedua klub tidak hanya memicu eskalasi kekerasan yang berujung tindakan keras aparat keamanan, tetapi juga berakibat pada sanksi tegas yang dijatuhkan kepada suporter Lazio dan Roma, serta perubahan kebijakan yang bertujuan mencegah insiden serupa di masa depan. Ikuti terus informasi sepak bola terlengkap, yang tentu saja telah di rangkum sebagai berikut FOOTBALLS FUTURE.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Bentrokan dan Kerusuhan Sebelum Laga Derbi
Bentrokan dan kerusuhan sebelum laga Derby della Capitale pada 14 April 2025 menjadi salah satu momen paling memprihatinkan dalam sejarah rivalitas antara Lazio dan AS Roma. Ketegangan memuncak di sekitar area Ponte Milvio saat kelompok ultras kedua klub berusaha melakukan konfrontasi fisik. Upaya aparat kepolisian untuk menghalangi kontak langsung antar kelompok suporter berhasil mencegah bentrokan besar. Namun tidak mampu meredam emosi yang begitu tinggi di antara para pendukung loyal kedua tim.
Saat frustrasi tidak bisa langsung menyerang lawan, suporter justru melampiaskan kemarahan mereka dengan melempari polisi dengan botol, kembang api, dan berbagai benda lainnya. Respons dari aparat keamanan yang menembakkan gas air mata kepada massa semakin memperburuk situasi yang sudah panas. Kericuhan ini menjalar ke luar stadion Olimpico dan menyebabkan ketidakamanan yang signifikan di area sekitarnya.
Sanksi Tegas Untuk Suporter Lazio dan Roma
Sebagai respons atas kerusuhan yang terjadi sebelum pertandingan Derby della Capitale antara Lazio dan AS Roma. Pihak berwenang Italia menjatuhkan sanksi tegas kepada suporter kedua klub. Mereka melarang suporter Lazio dan Roma untuk membeli tiket dan menghadiri tiga pertandingan tandang Serie A selanjutnya.
Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera sekaligus menjaga keamanan selama kompetisi berlangsung agar insiden kekerasan serupa tidak terulang kembali. Larangan tersebut tidak hanya bertujuan mengurangi potensi bentrokan antar suporter dalam pertandingan tandang.
Tetapi juga sebagai bentuk teguran keras terhadap perilaku anarkis yang mencoreng citra sepak bola Italia. Suporter yang terlibat dalam kericuhan dinilai telah melanggar aturan keamanan danketertiban, sehingga tindakan pembatasan ini dianggap perlu guna mengendalikan situasi. Sanksi ini menjadi sinyal tegas bagi kelompok ultras bahwa kekerasan akan ditindak dengan konsekuensi serius.
Baca Juga: Leicester City Hentikan Catatan Tanpa Gol saat Imbang dengan Brighton
Kecaman dan Upaya Penanganan dari Berbagai Pihak
Kerusuhan Derby della Capitale ini mendapat kecaman dari berbagai unsur dalam dunia sepak bola dan juga masyarakat umum yang mencintai olahraga tersebut. Para pengamat menilai insiden kekerasan di luar stadion menodai sejarah dan esensi kompetisi derby yang seharusnya menjadi momen persaingan sportif antara dua tim besar ibu kota Italia. Ini bukan duel berdarah yang merusak citra olah raga.
Pihak klub Lazio dan AS Roma sendiri diharapkan untuk bekerja sama dengan pihak keamanan. Juga kelompok suporter guna meminimalisasi kontak langsung yang berpotensi memicu bentrokan. Upaya preventif juga harus dilakukan oleh pengelola liga dan pemerintah setempat untuk mengawasi dan mengendalikan pergerakan suporter ultras baik dalam maupun luar stadion agar atmosfer pertandingan tetap aman dan menyenangkan bagi seluruh penonton.
Dampak Jangka Panjang Bagi Sepak Bola Italia
Insiden kekerasan yang terjadi menimbulkan kerugian bukan hanya pada aspek keamanan dan kenyamanan penonton. Tapi juga mencoreng reputasi kompetisi Serie A secara keseluruhan. Penegakan sanksi dan perubahan kebijakan merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memperbaiki citra Liga Italia dan menjaga keberlangsungan olahraga ini dalam suasana damai dan sportif.